Apa kalian tau bahasa yang kita gunakan sehari hari dalam percakapan, terkadang memang tidak ada di dalam kamus bahasa Indonesia sebenarnya, seperti kata-kata di berikut ini alay, kool, lebay, jayus, garing, gandeng, begincu/begicyu, meneketehe, cing, ember, yiuk, bonyok, bispak, akika, sutralah, semok, lol, cengli, wild an pil, ajib, anjelo, jablay, getho loh, belah duren, secara, sagede gambreng, dll, sering terucap di masyarakat atau biasa di ucapkan oleh kebanyakan oleh anak muda muda tanggung seperti kita.
taukah anda bahwa sebenarnya semua kata-kata itu masing masing memiliki asal muasal yang sangat berbeda, seperti kata jayus, yang saya sebutkan tadi , asal muasal katanya Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah laku yang maunya melucu tapi tidak lucu.
Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini. Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah Kemang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman2nya. Jayus sendiri adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus Kelana) yang seorang elukis di kawasan Blok M. Herman alias Jayus terkenal sebagai anak yang sering melawak tapi lawakannya kerap kali tidak lucu.
Di atas hanya sebagian kecil dari sejarah bahasa gaul yang ada dalam kehidupan kita, seperti satu lagi contoh yang akan saya bahasa dalam tulisan ini , saya akan memberikan sejarah asal muasal kata “jomblo”,
Konon, menurut Kamus Bahasa Indonesia sehari hari awal mula kata Jomblo adalah “Jomlo” –tanpa menggunakan huruf b- yang artinya perempuan tua. Entah kenapa akhirnya mengalami metamorfsis dan berubah menjadi jomblo serta mengalami perpanjangan arti yaitu laki laki dan perempuan yang belum punya pasangan hidup walaupun sudah cukup umur. Kata orang sunda mah, “sorangan bae” .
Metamorfosis itu ternyata tidak hanya perubahan istilah dari jomlo menjadi jomblo. Sekarang Jomblo tidak dianggap aneh dan sememalukan lagi seperti dulu. Ada juga sih yang memandang jomblo itu secara negatif dengan curiga dan sinis. Tapi karena dampak modernisasi, kesibukan semakin padat sehingga orang jadi tak mau repot memikirkan pasangan hidup.
Bisa jadi karena perbedaan jumlah antara cewek dan cowok sudah sedemikian lebar, selebar jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di negeri ini. Mungkin satu berbanding tiga atau bahkan empat. Jadi makin banyak orang yang nge-jomblo, orang lain pun jadi biasa pula memandang jomblo.
Firman Allah dalam surat Ar Ruum ayat 21 disebutkan, “Dan diantara bukti bukti kekuasaan-NYA, diciptakanNya untukmu pasangan hidup dari sejenismu, supaya kamu merasa tentram disampingnya dengan diadakan-Nya rasa cinta dan kasih sayang diantaramu. Sesungguhnya dalam hal ini terdapat bukti untuk kaum yang berfikir.”
Dalam ayat diatas sudah jelas, bahwa Allah menciptakan semua hambanya ini berpasang pasangan. Sekarang tinggal terserah pada kita sebagai hambanya, mau berusaha mencari atau tidak. Memang ada pepatah yang mengatakan, “Jodoh itu di tangan Tuhan.” Pepatah itu ingin mengatakan begini: Walaupun kita sudah berusaha keras nguber, ngejar, ngebet, tapi kalo bukan jodoh, ya nggak akan jadi. Tapi sebaliknya, kalo kita nggak mau berusaha membuka diri, ya nggak bisa juga dong. Masak tau tau blegedeg ada cowok atau cewek rupawan yang berdiri di depan kita dan mengatakan, “Kawin yuk!!”.
Percaya deh, Allah nggak bakalan menolong orang yang nggak mau menolong dirinya sendiri. Lantas, bagaimana dengan orang orang yang sampai meninggalpun belum menikah? Padahal sudah jelas Allah menciptakan hambanya itu berpasang pasangan. Oh, jangan kuatir, ternyata Allah sungguh Maha Adil. Kalau toh tak ada pasangan di dunia, ternyata pasangan kita akan diberikan Allah saat di akherat nanti.
Jadi buat para Jomblo-ers gak perlu takut dan bingung. Tetap hidup semangat, mengalir saja seperti riak air sungai. Apa yang harus kita lakukan, lakukan yang terbaik, semampu kita bukan semau kita. Soal gimana nantinya, kita serahkan semuanya pada Sang Khalik. Yang penting kita sudah DO THE BEST. So, go with the flow Jomblo!