Rabu, 23 Februari 2011
Profil Matsunaga Shohei
Matsunaga Shohei resmi menjadi pemain PERSIB
Matsunaga Shohei (22), resmi menjadi pemain PERSIB. Matsunaga menandatangani kontrak kerja bersama PERSIB, Rabu (23/2) siang, di kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Jalan Sulanjana No.17 Graha Panjalu lantai 3. Sho, biasa dipanggil, sehari-harinya ditemani Roberto Sato selaku agen Sho dari Jepang, datang ke kantor PT PBB.
Selain menandatangani kontrak, Sho juga menentukan nomor punggung dan nama di kaos tim yang akan digunakan nanti. Sho memilih nomor punggung 18 yang pernah digunakan oleh kiper PERSIB asal Thailand, Shintaweechai "Kosin" Hathairattanakool yang juga digunakan oleh pemain idolanya, Shinji Ono pemain Tim Nasional Jepang.
Dengan nama punggung Matsunaga, Sho berharap bobotoh dapat lebih mengenal dia sebagai pemain Jepang yang bermain untuk Klub Kota Kembang. Pemain kelahiran Shizuoka 7 Januari 1989 ini memfavoritkan klub Barcelona dan sangat senang bermain cepat di lapangan. Menurut Sho, dirinya bisa dipasang di posisi gelandang maupun sebagai penyerang sesuai dengan instruksi yang diberikan pelatih kepadanya.
Sebagai pemain baru, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk beradaptasi dengan lingkungan serta kondisi cuaca di Bandung. Sampai saat ini Sho tidak ada keluhan maupun kendala dalam mengkonsumsi makanan. Menurutnya, tidak sulit mencari makanan khas Jepang maupun Indonesia karena di Jepang pun dia biasa makan dengan nasi. "Tidak ada masalah, sampai saat ini masih mudah untuk mendapatkan makanan khas Jepang, tapi saya senang mencoba berbagai makanan khas negara lain," ujarnya.***
SUMBER : http://persib.co.id/main/in/berita-harian/926-matsunaga-resmi-milik-persib
Pengertian Diagram Use case dan Diagram Aktivity pada software Win Umbrello
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem yang di dalamnya terdapat pengguna, display, dan sebagainya
Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
*Class diagram
adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.
Class diagram menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Abanda Herman di PERSIB memakai Nomor Keramat
Setelah dinyatakan resmi bergabung dengan PERSIB Bandung di pengujung putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011, bek asal Kamerun Abanda Herman memutuskan untuk mengenakan kostum dengan nomor punggung 6. Selama ini, nomor punggung yang melekat dengan legenda hidup Persib, Robby Darwis ini dianggap cukup keramat. Meski tak pernah merasa keberatan, tidak banyak pemain PERSIB lain yang "berani" mengenakan nomor punggung 6 setelah Robby mengakhiri kiprahnya di tim kebanggaan bobotoh ini pada pertengahan Liga Indonesia (LI) V/1998-1999.
Sebagai catatan, Robby terakhir kali mengenakan nomor punggung 6 yang sudah dipakainya sejak tahun 1983 adalah pada laga pamungkasnya bersama PERSIB ketika menghadapi Petrokimia Putra di Stadion Tri Dharma Gresik, 6 Desember 1998. Mitos keramat muncul karena tidak banyak pemain PERSIB yang berani memilih nomor punggung 6 setelah Robby pensiun. Mitos itu terasa semakin kuat karena kalau pun ada yang berani memakainya, pemain tersebut tidak pernah bersinar.
Pemain PERSIB pertama yang berani memakai nomor tersebut adalah Luis Simoes pada LI VII/2001. Meski PERSIB mampu lolos ke babak "8 Besar", gelandang yang didatangkan dari Persijatim Jakarta Timur ini lebih banyak duduk di bangku cadangan. Pemain lain yang lumayan lama berani mengenakan nomor punggung 6 adalah Aji Nurpijal yaitu pada LI IX/2003 hingga LI XI/2005. Setali tiga uang, selama tiga musim itu, Aji pun lebih banyak duduk di bangku cadangan.
tak heran, ketika ia kembali ke PERSIB pada LI XIII/2007, setelah sempat hijrah ke Mitra Kukar Tenggarong, Aji lebih memilih memakai nomor lain yaitu 13.
Pemain PERSIB terakhir yang mengenakan kostum dengan nomor punggung 6 adalah Charis Yulianto pada LI XII/2006. Karena yang memakainya seorang pemain nasional, banyak yang percaya mitos buruk terhadap nomor punggung tersebut bakal berakhir. Tapi kenyataannnya nasib Charis sama dengan Luis Simoes dan Aji. Ia memang tak menjadi pemain cadangan, tapi penampilannya sepanjang musim itu jauh dari harapan.
Di era Liga Super Indonesia (LSI), ketika Robby Darwis berada di dalam tim sebagai asisten pelatih, belum ada pemain yang berani mengenakan nomor punggung 6. Di awal musim ini, Vagner Luis de Oliviera Marins sempat memakainya di masa seleksi. Hasilnya, mantan bek Pelita Jaya ini terdepak dan gagal masuk skuad PERSIB. Meski sempat meminta izin kepada Robby, bek yang di tim nasional Singapura sudah mengenakan nomor punggung 6, Baihakki Bin Khaizan akhirnya batal memakai nomor punggung ini dan lebih memilih nomor 3. Robby sendiri tak merasa mengeramatkan nomor punggungnya itu. "Ah, itu cuma mitos. Kalaupun banyak pemain yang kurang bersinar dengan nomor punggung 6, mungkin karena beban saja. Soalnya, pemilik nomor punggung 6 sebelumnya tak pernah jadi cadangan," kata Robby berseloroh.***
sumber : http://persib.co.id/main/in/berita-harian/918-abanda-pakai-nomor-keramat
Selasa, 15 Februari 2011
Nemu Duit tak terkira
Nemu Duid tak di sangka
Kisah ini saya alami waktu saya berumur 13 tahun,,,
Sabtu pagi seperti biasa, saya berangkat kesekolah untuk menuntut ilmu, tak lama waktu berselang sampailah saya d sekolah, saya hampiri kursi yang biasa saya duduki, dengan sebagaian teman teman yang sudah sampai terlebih dahulu, sejenak waktu bel pun berbunyi, maka di mulailah pelajaran,, dengan serius saya memperhatikan apa apa yang di sampaika oleh guru, setelah hamper 2 jam waktu berlalu tiba lah waktu yang sangat di nanti yaitu istirahat, maka bergegaslah saya menuju tempat jajanan yang berada di samping sekolah, disana banyak berjualan berbagai macam jajanan, seperti batagor, somay, baso tusuk dll,
dengan rasa lapar yang mendera maka saya putuskan untuk membeli batagor,, tiba tiba ketika saya jajan salah seorang temanku yang berbeda kelas yang bernama "rian menghampiriku,,
dia berkata :
“rian” : hei wan !!! lagi ngapain lo?
“saya “ : oy ian, biasa jajan neh,
“rian” : eh besok kita main Tamiya (mobil balap seukuran genggam tangan dengan 2 baterai sebagai sumber tenaga) D pasar? Kan disana ada sirkuit baru,,
“saya” : okeh boleh juga tuh sip!!!
“rian “ : yoi besok gue kerumah lo yeh pagi pagi,,,,
tak lami kami ngobrol bel berbunyi, maka habis lah waktu istirahat, saya kemabali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran,,,
keesokan harinya di hari minggu yang cerah, sesuai janji yang telah kami berdua buat, “Rian” memanggilku untuk bermain Tamiya,
tak lama aku pun bergegas pergi dengan membawa tas,, dalam perjalanan kami berbicara mengenai Tamiya dan sparepartnya, tak terasa waktu berjalan tibalah kami di pasar yang cukup besar d sana di jual berbagai kebutuhan sehari hari mulai dari sembako hingga furniture, sehubungan letak toko Tamiya berada di lantai 2 maka kami bergegas menaiki tangga, sesaat tibalah kami d sana kami hampiri toko dan sirkuit yang berada di sampingnya, ternyata lumayan juga pada saat itu banyak orang yang sedang mengetes kecepatan mobilnya, lalu kami memutuskan untuk ke toko yang menjual segala bentuk model dan macam Tamiya dan segala acesorisnya, untuk melihat lihat produk keluaran terbaru, disana sangat banyak taimiya yang di jual dan beberapa model model terbaru, hingga waktu tak terasa berjalan dengan cepat karena terkagumkagum melihat Tamiya Tamiya yang sangat menarik hati,,
lalu kami pergi melihat sirkuit apakah sudah mulai sepi, ternyata memang sudah agak sepi, tak sabar kami berdua untuk mengetes kecepatan mobil mobil Tamiya kami, dengan hati puas kami memaikan memacu mobil mobil Tamiya kami, waktu tak terasa hamper 3 jam berjalan, dengan perut yang mulai keroncongan kami putuskan untuk pulang, dalam perjalanan seperti biasa kami ngobrol tentang mobil mobil Tamiya kami, dan produk terbaru Tamiya yang sangat ingin kami miliki,,
“rian” : wan lo liat gak Tamiya yang terbaru tadi?
“saya” : iah ian, gue pengen bgt beli nh nanti kalo punya uang,,
“rian” : sama wan, mending kita kumpulin uang aja mulai dari sekarang,,
“saya” : iah bener juga ian…
ketika kami berjalan aku melihat sebuah dompet ibu ibu yang sudah sangat kucel teinjak injak sudah robek robek,,, sampai sampai orang yang lewat tidak perdulli karena mungkin dompet itu sudah tidak ada yang memilikinya, lalu sekedar iseng saya ambil dompet tersebut untuk sekedar bercanda bergurau kepada temanku , “rian” ,,
saya berkata “
“saya” : ian nih dompet ma lo!!!!! Whahahahahahahaahahahaha..
“rian” : wah parah lo wan jorok bgt tau!!
ketika saya memegang dompet tersebut, saya raba bagian luarnya ternyata seperti ada secarik kertas “ saya berpikiran mungkin uang”
tak berpikir panjang lalu saya buka dompet tersebut, ternya benar, selembar uaing ribuan dan selembar uang hijau bernilai dua puluh ribu, saya kaget luar biasa tak mengira dompet yang kummel kucel bahkan sudah robek dibagian luar ternyata berisi uang,,,
tak berpikir panjang lalu saya mengajak rian untuk kembali memutar arah ke pasar kembali,,
“rian” : mw ngapain balik lagi kepasar wan??
“saya” : udah ikut aja nanti gue jelasin!!!
tak lama kami tiba d pasar saya langsung pergi ke took Tamiya tersebut dan membeli mobil Tamiya yang saya inginkan,
“rian” : wan duid dari mana lo??
“saya” : tar gue jelasin d jalan pas mw pulang ian,,
tak lama kami pun bergegas pulang, dan saya jelaskan semua hal tadi kepada rian, bahwa saya menemukan uang dari dompet yang tadi saya pungut tadi,,
rian pun tak menyangka bahwa dompet itu berisi uang,, lalu sisa uang tadi kami jajankan sebagian, Karena memang dompet tersebut tidak berisi surat apapun atau tanda pengenal apapun maka saya berani memutuskan untuk menjajankanya…
Sekian pengalaman pribadi dari saya semoga dapat menghibur…
Matraman
Music , Lirik : Jimi Multhazan
Demi trotoar dan
Debu yang berterbangan
Ku bersumpah
Demi celurit, mistar
Dan batu terbang pelajar
Ku ungkapkan
Atas nama orang-orang
Berdatangan ke utara
Kau kan ku jelang
Demi jembatan laying
Meluncur ke Pramuka
Ku sandarkan
Demi polisi dan kantornya
Yang di seberang
Pengetikan
Orang-orang mulai lengang
Perempuan malam berdatangan
Kan ku persembahkan
Sekuntum mawar
Aku di Matraman
Kau di kkota Kembang