Nemu Duid tak di sangka
Kisah ini saya alami waktu saya berumur 13 tahun,,,
Sabtu pagi seperti biasa, saya berangkat kesekolah untuk menuntut ilmu, tak lama waktu berselang sampailah saya d sekolah, saya hampiri kursi yang biasa saya duduki, dengan sebagaian teman teman yang sudah sampai terlebih dahulu, sejenak waktu bel pun berbunyi, maka di mulailah pelajaran,, dengan serius saya memperhatikan apa apa yang di sampaika oleh guru, setelah hamper 2 jam waktu berlalu tiba lah waktu yang sangat di nanti yaitu istirahat, maka bergegaslah saya menuju tempat jajanan yang berada di samping sekolah, disana banyak berjualan berbagai macam jajanan, seperti batagor, somay, baso tusuk dll,
dengan rasa lapar yang mendera maka saya putuskan untuk membeli batagor,, tiba tiba ketika saya jajan salah seorang temanku yang berbeda kelas yang bernama "rian menghampiriku,,
dia berkata :
“rian” : hei wan !!! lagi ngapain lo?
“saya “ : oy ian, biasa jajan neh,
“rian” : eh besok kita main Tamiya (mobil balap seukuran genggam tangan dengan 2 baterai sebagai sumber tenaga) D pasar? Kan disana ada sirkuit baru,,
“saya” : okeh boleh juga tuh sip!!!
“rian “ : yoi besok gue kerumah lo yeh pagi pagi,,,,
tak lami kami ngobrol bel berbunyi, maka habis lah waktu istirahat, saya kemabali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran,,,
keesokan harinya di hari minggu yang cerah, sesuai janji yang telah kami berdua buat, “Rian” memanggilku untuk bermain Tamiya,
tak lama aku pun bergegas pergi dengan membawa tas,, dalam perjalanan kami berbicara mengenai Tamiya dan sparepartnya, tak terasa waktu berjalan tibalah kami di pasar yang cukup besar d sana di jual berbagai kebutuhan sehari hari mulai dari sembako hingga furniture, sehubungan letak toko Tamiya berada di lantai 2 maka kami bergegas menaiki tangga, sesaat tibalah kami d sana kami hampiri toko dan sirkuit yang berada di sampingnya, ternyata lumayan juga pada saat itu banyak orang yang sedang mengetes kecepatan mobilnya, lalu kami memutuskan untuk ke toko yang menjual segala bentuk model dan macam Tamiya dan segala acesorisnya, untuk melihat lihat produk keluaran terbaru, disana sangat banyak taimiya yang di jual dan beberapa model model terbaru, hingga waktu tak terasa berjalan dengan cepat karena terkagumkagum melihat Tamiya Tamiya yang sangat menarik hati,,
lalu kami pergi melihat sirkuit apakah sudah mulai sepi, ternyata memang sudah agak sepi, tak sabar kami berdua untuk mengetes kecepatan mobil mobil Tamiya kami, dengan hati puas kami memaikan memacu mobil mobil Tamiya kami, waktu tak terasa hamper 3 jam berjalan, dengan perut yang mulai keroncongan kami putuskan untuk pulang, dalam perjalanan seperti biasa kami ngobrol tentang mobil mobil Tamiya kami, dan produk terbaru Tamiya yang sangat ingin kami miliki,,
“rian” : wan lo liat gak Tamiya yang terbaru tadi?
“saya” : iah ian, gue pengen bgt beli nh nanti kalo punya uang,,
“rian” : sama wan, mending kita kumpulin uang aja mulai dari sekarang,,
“saya” : iah bener juga ian…
ketika kami berjalan aku melihat sebuah dompet ibu ibu yang sudah sangat kucel teinjak injak sudah robek robek,,, sampai sampai orang yang lewat tidak perdulli karena mungkin dompet itu sudah tidak ada yang memilikinya, lalu sekedar iseng saya ambil dompet tersebut untuk sekedar bercanda bergurau kepada temanku , “rian” ,,
saya berkata “
“saya” : ian nih dompet ma lo!!!!! Whahahahahahahaahahahaha..
“rian” : wah parah lo wan jorok bgt tau!!
ketika saya memegang dompet tersebut, saya raba bagian luarnya ternyata seperti ada secarik kertas “ saya berpikiran mungkin uang”
tak berpikir panjang lalu saya buka dompet tersebut, ternya benar, selembar uaing ribuan dan selembar uang hijau bernilai dua puluh ribu, saya kaget luar biasa tak mengira dompet yang kummel kucel bahkan sudah robek dibagian luar ternyata berisi uang,,,
tak berpikir panjang lalu saya mengajak rian untuk kembali memutar arah ke pasar kembali,,
“rian” : mw ngapain balik lagi kepasar wan??
“saya” : udah ikut aja nanti gue jelasin!!!
tak lama kami tiba d pasar saya langsung pergi ke took Tamiya tersebut dan membeli mobil Tamiya yang saya inginkan,
“rian” : wan duid dari mana lo??
“saya” : tar gue jelasin d jalan pas mw pulang ian,,
tak lama kami pun bergegas pulang, dan saya jelaskan semua hal tadi kepada rian, bahwa saya menemukan uang dari dompet yang tadi saya pungut tadi,,
rian pun tak menyangka bahwa dompet itu berisi uang,, lalu sisa uang tadi kami jajankan sebagian, Karena memang dompet tersebut tidak berisi surat apapun atau tanda pengenal apapun maka saya berani memutuskan untuk menjajankanya…
Sekian pengalaman pribadi dari saya semoga dapat menghibur…
0 komentar:
Posting Komentar